BAHAYA PLASTIK BAGI LINGKUNGAN
Banyak hal saat ini
terbuat dari plastik, mulai dari kantong belanja, botol, kaleng,
peralatan rumah tangga, cd, pipa, helm, handphone, tv, kulkas, mesin,
kendaraan, dll. Terlepas dari segala kemudahan dan keuntungan, ternyata plastik
juga membawa bencana bagi lingkungan termasuk makhluk hidup.
Bahaya plastik terkait erat dengan sifatnya yang
non-biodegradable, yakni tak akan pernah bisa di uraikan organisme pengurai di
alam. Yang terjadi hanyalah, plastik menjadi potongan kecil dialam dan itupun
memerlukan proses yang sangat lama yang biasa mencapai 1000 tahun, tergantung
dari jenis dan kondisi plastiknya. Walaupun plastik menjadi sangat kecil
seperti partikel debu, tetap saja ia adalah plastik. Berati bahan plastik akan
selama-lamanya berada di alam, dan akan menimbulkan polusi lingkungan, baik di
darat, laut, maupun udara.
Partikel plastik itu akan mempengaruhi lingkungan dan kehidupan. Hewan baik di darat
maupun laut, bisa memakan potongan kecil plastik itu secara tak sengaja yang
menyebabkan gangguan pencernaan dan bisa berujung pada kematian, karena tubuh
tidak bisa mengolahnya.
Bahkan ketika hewan tadi mati, membusuk, dan terurai plastik
yang tertimbun di tubuhnya akan kembali ke alam
dan bisa dimakan hewan lainnya, dan begitu seterusnya siklus berulang
kembali.
Partikel plastik juga biasa masuk ke tubuh manusia, baik
melalui hewan, peralatan sehari-hari yang dipakai terutama untuk makan dan
minum, melalui air yang tercemar limbah plastik, ataupun melalui debu di udara.
Hal yang menambah bahaya dari plastik adalah zat kimia bahaya
yang dikandungnya, yang ditambahkan selama proses pembuatan plastik, yang bisa
mengganggu sistem kerja tubuh dan bisa menyebabkan kanker.
Di
berbagai negara maju, sudah digalakkan program berbelanja dengan membawakan tong sendiri. Tradisi
membuang sampah pada tempatnya masih belum tampaknya terealisasikan dalam
keseharian hidup bermasyarakat.